Pemprov Evaluasi P2WKSS Desa Wangunjaya
Menurut Sekda Adang Suptandar, bagi pemerintah Kabupaten Bogor kegiatan ini sangat strategis, artinya akan memberikan peluang kepada kaum perempuan di desa untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah menuju masyarakat yang sejahtera. Kaum perempuan harus menjadi pelaku pembangunan yang bertanggung jawab pada pembangunan desanya dan juga menjadi motivator untuk mengelola perekonomian keluarga.
“Sebelumnya di desa ini masih banyak yang harus dilakukan perbaikan, masih rendahnya status ekonomi masyarakat, kondisi rumah yang tidak layak huni dan yang lainnya. Kini sudah banyak perubahan dengan perbaikan-perbaikan yang signifikan. Pemerintah Kabupaten Bogor dibawah kepemimpinan Bupati Rachmat Yasin memiliki perhatian khusus terhadap kaum perempuan dalam peran sertanya membangun Kabupaten Bogor seperti, Posyandu, PKK, PAUD dan laini-lain. Mudah-mudahan kebijakan anggaran APBD untuk hal ini dapat ditingkatkan terus”, papar Adang Suptandar.
Adang Suptandar menambahkan, Pelaksanaan kegiatan P2WKSS sebelumnya telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap aktualisasi peran perempuan untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera. Ini juga memberikan kekuatan kepada masyarakat desa untuk meningkatkan potensi lokalnya dalam rangka mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan.
“Kami behrap proses evaluasi ini dapat dilakukan dengan transparan, artinya jika ditemukan kekurangan-kekurangan dapat disampaikan untuk menjadi masukan dan menjadi bahan perbaikan program P2WKSS kedepan”, tambahnya.
Kemudian Ketua Tim Evaluasi Program P2WKSS Undang Sobandi mengatakan, evaluasi ini untuk mengetahui program yang ada di P2WKSS berhasil atau tidak di desa Wangunjaya. “Pada hakekatnya kami melalui kegiatan ini untuk melakukan verifikasi serta mengukur keberhasilan program yang dijalankan P2WKSS serta mengukur dampak program dimasa yang akan datang”, tandasnya.
Program dengan tema “Dengan Program P2WKSS Kita Wujudkan Kesejahteraan dan Keadilan Gender” ini dilakukan untuk meningkatkan peranan wanita dalam pembangunan, meningkatkan status kesehatan keluarga, mengurangi angka kasus perdagaan orang dan angka kematian bayi. Tim evaluasi berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, TP.PKK Provinsi Jawa Barat, BPKB Provinsi Jawa Barat. Sementara metode evaluasi yang digunakan adalah wawancara dan peninjauan lapangan. (OCANG)
0 komentar:
Posting Komentar