Breaking News
Loading...
Jumat, 22 November 2013

Transformasi Kerakyatan Infodesaku Hadir di SULSEL

Infodesaku | Sulsel-Tak dapat dipungkiri, tuntutan peran media massa sebagai kontrol sosial harus tetap intens dalam penyajian informasi yang lebih akurat, termasuk didalamnya menggali informasi menyeluruh. Menyikapi hal tersebut, Media Infodesaku yang menyajikan informasi melalui pemberitaan lewat online dan Majalah dengan tajuk “News and Video Magazine”, kini hadir di Provinsi Sulawesi Selatan, yang tentu saja tetap menjunjung tinggi nilai etika kewartawanan dalam naungan Dewan PERS.


Mengacu pada data 2011, Provinsi Sulawesi Selatan yang berpenduduk lebih dari 8.115.638 Jiwa dan tersebar di 24 Kabupaten/Kota, yaitu 21 kabupaten dan 3 kotamadya serta keanekaragaman suku akan menjadi pekerjaan tersendiri bagi Gubernur terpilih DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH. Yang lahir pada 15 Maret 1955 yang lalu.

Dalam program pengembangan visi“Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Kesejahteraan Masyarakat” dengan misinya dalam mendorong semakin berkembangnya masyarakat yang religius dan kerukunan intra dan antar ummat beragama, meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur, meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global, meningkatkan kualitas demokrasi dan hukum dan meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan, harmoni sosial dan kesatuan bangsa serta meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih.

Hasil survey kru Infodesaku ke beberapa daerah di provinsi Sulsel tetap membuahkan hasil. Kesenjangan sosial, diskriminatif dan pemberdayaan sumber masih sangat perlu pembenahan yang lebih serius. Terutama pada infrastruktur yang banyak kalangan menilai perlu pembenahan serius. “kualitas jalan dan bangunan masih saja ada yang bermasalah, dan ini menjadi tugas semua lini, termasuk media sebagai kontrol sosial”, ujar Said, salah seorang warga kota Makassar yang telah membentuk sebuah ormas yang bergerak di bidang bantuan hukum.

Siapa yang tak kenal Kabupaten Toraja yang merupakan daerah wisata penghasil devisa Negara. Begitu bumingnya daerah ini hingga ke mancanegara, penduduk yang berada di garis kemiskinan jadi terlupakan. Melalui investigasi yang dilakukan wartawan Infodesaku, ternyata penduduk yang tergolong miskin masih banyak bertebaran di daerah ini.

Kebijakan dari Instrumen birokrasi yang tumbuh bersama eksekutif dan legislatif masih saja menuai pro kontra disisi pencitraan seharusnya menjadi tugas bersama yang harus diluruskan, karena apapun bentuk kebijakan, terutama terkait anggaran kemasyarakatan, rakyat desa yang selalu menanggung dampaknya.

Sementara itu, dataran tinggi di Kabupaten Gowa yang juga tak kalah hebatnya sebagai penghasil sayuran hingga ke daerah Kalimantan serta wisata hutan pinus dan air terjun yang tak kalah hebat dengan daerah lain masih menyimpan misteri terkait kesenjangan sosial dan diskriminatif kepada penduduk lokal.

“Dulu saya penah berniat untuk memanfaatkan lahan di daerah KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam) tapi malah di surati, padahal saya hanya mau berkebun. Tapi sekarang saya liat malah rumah yang di bangun” ungkap wanita paruh baya yang sudah puluhan tahun tinggal di Malino.

Sementara di pusat Adminstrasi Provinsi Sulsel yang berada di Kota Makassar di sektor infrastruktur jalan masih sangat parah. Jalan yang bergelombang dan berlubang masih terdapat di sana sini, hingga warga dari Maluku pun berkomentar “ beta liat jalan disini, masih bagus ambon lae “ sambil tertawa dengan logat khas ambonnya.

Cukup ironi memang, di tengah maraknya bantuan sosial dari prioritas pengentasan kemiskinan oleh pemerintah, tetap saja masih terdengar jerit dan rintih akibat kemiskinan. Hingga beberapa warga yang diwawancarai dari beberapa daerah di Provinsi Sulawesi Selatan menyimpan pesan yang hampir senada, “ kami ingin para pekerja media, terutama wartawan agar lebih jeli dan transparan dalam menyampaikan informasi. Terutama kami yang berada di pelosok, biar orang tau seperti apa nasib kami” ungkap salah satu warga dari Kabupaten Jeneponto, (Albar).

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 Desa Krocok All Right Reserved