Breaking News
Loading...

Comments

  • New Movies
  • Recent Games
  • Tech Review

Tab 1 Top Area

Tech News

Game Reviews

Recent Post

Tampilkan postingan dengan label Kesenian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesenian. Tampilkan semua postingan
Selasa, 31 Maret 2015
Marching Band Battle Terbesar di Jungleland

Marching Band Battle Terbesar di Jungleland

Grup Drumband Gita Swara TK Negeri Pembina Cibinong-Bogor
Saat Foto Bersama sebalum Kompetisi Marching Band dimulai
Infodesaku | Babakanmadang, Bogor
Marching Band selalu disambut meriah dengan keantusiasan para penonton yang ingin meliat gerakan yang dinamis dalam keharmonian music yang selaras dengan gerakan ala militer, baris berbaris di dalam parade dengan mulai membentuk harmoni perkusi yang mulai mengembangkan pukulan-pukulan ataupun ritem dalam memainkan perkusi gabungan alat tiup, drum, dan tenor.
Keduanya merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Begitu pula halnya marching band di Jungleland Adventure Theme Park Sentul yang berlangsung tanggal 21 Maret 2015.

Rangkaian acara Battle Marching Band dimulai dari pukul 08.00 hingga selesai. Kurang lebih dua ribu peserta Marching Band yang tergabung dalam 45 tim ikut menunjukan kebolehan mereka dalam hal keselarasan, kekompakan, keharmonian, dan juga tentunya keindahan gerak kepiawaian mereka. Ini merupakan kompetisi marching band yang terbesar di Sentul

Bertajuk keselarasan gerak dan 8 keharmonian music merupakan kegiatan yang positif yang melibatkan anak-anak sampai para pemuda, mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA se-Jabodetabek dan tidak hanya terbatas kegiatan parade marching band entertain musical show yang kaya akan warna-warni artistikal, baik music maupun visual. Merekapun bias memainkan lagu-lagu lawas bahkan lagu-lagu pop, Jazz dan lagu-lagu klasik dan opera.

Setelah selesai berlomba, para peserta pun bias menikmati suasana yang ada di area Downtown area dimana banyak terdapat resto dan café ternama di Indonesia, yang menawarkan beragam menu yang pastinya cocok untuk dinikmati. Para peserta pun dapat menikmati berbagai wahana yang ada di Jungleland Adventure Theme Park Sentul seperti Water Flume, Mini Bumper Car, Mini Drop, Carosel, Air Race dan masih banyak lagi.

Jungleland Adventure Theme Park Sentul juga menjalin kerjasama dengan pihak IMI (Ikatan Motor Indonesia) DKI Jakarta, dengan program kerjanya menggiatkan kegiatan bidang wisata dan social dengan menyelenggarakan kegiatan social dalam bentuk mengundang anak jalanan dan penyandang cacat berkunjung ke Jungleland Sentul pada hari Sabtu (21/03/15). Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Jungleland juga terhadap kegiatan aksi social. Anak-anak pun dapat menikmati berbagai wahana yang ada di Jungleland Adventure Theme Park Sentul. Suatu kehormatan dan kebanggan bagi Jungleland bias bekerja sama dengan IMI DKI Jakarta dan seluruh Team Marching Bandtingkat TK sampai SMA se-Jabodetabek pada tahun ini.


Jungleland juga mengadakan promo By 1 Get 1 Free selama di bulan Maret hingga April 2015. Diantaranya khusus untuk warga Bekasi, dalam rangka memperingati hari jadi Kota Bekasi ke-18, cukup dengan menunjukanfoto copy KTP/STNK di loket Jungleland. Selain itu Jungleland juga memberikan promo untuk para pengguna social media terutama Facebook. Twitter dan Instagram. Info lebih lanjut dapat di lihat di website resmi Jungleland www.jungleland.co.id| YAS
Kamis, 05 Februari 2015
Gebyar sejuta pelangi 2015 Libatkan Ribuan Orang

Gebyar sejuta pelangi 2015 Libatkan Ribuan Orang

Infodesaku | Belitung
Sedikitnya 1.000 orang partisipasi Hari ini, Jumat (6/2/2015) akan meramaikan acara Gebyar Sejuta Pelangi 2015.
Acara yang merupakan rangkaian HUT Belitung Timur (Beltim) ke 12 ini, akan berlangsung di pantai Nyiur Melambai, Manggar, Beltim, Provinsi Bangka Belitung (Babel).

Acara yang banyak menarik antusias ini, akan berlangsung selam tiga hari, Jumat, Sabtu dan Minggu. Berbagai rangkaian pesta rakyat, akan tampil di event puncak HUT Beltim ini.


"Ini sifatnya pesta rakyat. Seluruh masyarakat yang ada di Belitung Timur dan keseluruhan Belitong, agar bisa ambil bagian dalam pesta rakyat ini," kata Kasi Promosi Wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Beltim, Franciscus Aryanto Marbun kepada Media
. | ANS
Selasa, 03 Februari 2015
Tampil Perdana Group Marching Band “Gita Swara Pembina” Pukau Penonton

Tampil Perdana Group Marching Band “Gita Swara Pembina” Pukau Penonton

Infodesaku | Cibinong, Bogor
Taman kanak-kanak atau disingkat TK adalah jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Lama masa belajar seorang murid di TK biasanya tergantung pada tingkat kecerdasannya yang dinilai dari rapor per semester. Secara umum untuk lulus dari tingkat program di TK selama 2 (dua)
Umur rata-rata minimal kanak-kanak mula dapat belajar di sebuah taman kanak-kanak berkisar 4-5 tahun sedangkan umur rata-rata untuk lulus dari TK berkisar 6-7 tahun. Setelah lulus dari TK, atau pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah lainnya yang sederajat, murid kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi di atasnya, yaitu Sekolah Dasar atau yang sederajat.

Adalah TK Negeri Pembina yang brlokasi dikompleks Pendidikan Kelurahan Karadenan Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor merupakan salah satu TK Negeri yang memiliki segudang prestasi serta kegiatan ekstrakulikuler seperti Drumband yang cukup disegani dikelasnya.

TK Negeri ini telahah mengantongi prestasi gemilang baik ditingkat kecamatan, Kabupaten maupun Kancah Nasional.

Berbagai upaya yang telah dilakukan guna meningkatkan pertumbuhan dan motivasi siswanya, belum lama ini siswa dan siswi yang telah digeber pelatihan Drum Band selama tiga bulan diujicobakan untuk tampil dimuka umum untuk pertama kalinya.

Berlokasi di Mall Atrium Ekalokasi Bogor, tampilan siswa/I TK Negeri Pembina ini cukup memukau para kontestas lainnya serta pengunjung yang mengikuti acara tersebut.

Dengan slogan Drumband Gita Swara Pembina TK Negeri Pembina tiada lawan ini menunjukan ketrampilnnya, alhasil sempurna.


Riuh tepukan tangan pengunjung serta para orang tua siswa/I TK Negeri Pembina terdengar bergemuruh usai pentas Grup Drum Band ini selesai. | YAS
Senin, 02 Februari 2015
Malam Mengenang Verrys "Mahar" Yamarno Berlangsung Haru

Malam Mengenang Verrys "Mahar" Yamarno Berlangsung Haru

Infodesaku | Gantung, Belitung
Acara malam mengenang almarhum Verrys Yamarno, salah seorang pemeran film Laskar Pelangi, Sabtu (31/1) malam berlangsung haru. Acara sederhana bertajuk "A Tribute Verrys "Mahar" Yamarno" yang diprakarsai DPD KNPI Kabupaten Belitung Timur (Beltim) itu pun diisi dengan konsep musik jazz, puisi dan drama teatrikal.
Mengambil suasana di lokasi wisata replikan SD Muhammadiyah Gantong itu, turut dihadiri keluarga besar pemeran film Laskar Pelangi, Sekretaris Daerah Beltim, Talafudin, staf ahli bidang pemerintahan, Burhanudin, Wakil Bupati Belitung, Erwandi A Rani dan tokoh masyarakat Bangka Belitung, Hudarni Rani.

Usai acara, orang tua Verrys Yamarno, Normala dan M. Yamin mengaku terharu sekaligus mengapresiasi dukungan masyarakat dan DPD KNPI Beltim. "Saya terharu dan menangis akan adanya kegiatan ini, terimakasih KNPI Beltim, yang masih ingin mengingat karya Ananda Verrys," ujar Normala.

"Meski kini sudah tiada, namun atas kepedulian ini, kami atas nama keluarga besar Verrys sangat berterima kasih, karena masih ada pihak yang ingin mengadakan kegiatan seperti ini, sekali lagi terima kasih buat KNPI Beltim," tambah Normala dengan haru.


Sementara itu, Wakil Bupati Belitung, Erwandi A Rani juga mengakui sosok almarhum sangat penting dalam perkembangan dunia pariwisata Belitong. "Bagaimana pun dia (Verrys, red) adalah pahlawan Belitong, tak bisa dipungkiri tanpa mereka (pemeran Laskar Pelangi, red) pulau Belitong tentu belum terkenal seperti ini, untuk itu kita harus hargai jasa mereka," ungkap Erwandi.


Erwandi yang pernah menjabat Sekda Beltim berjanji, akan mengusahakan pemberian beasiswa kepada pemeran film Laskar Pelangi lainnya untuk melanjutkan pendidikan. "Selain beasiswa yang akan saya usahakan melalui ABT nantinya, saya juga akan melihat kondisi perumahan mereka apakah layak huni atau sebaliknya. nanti tentunya akan kita programkan rumah layak huni," janji Wabup Belitung.


Acara mengenang Verrys Mahar Yamarno juga ditandai dengan penyerahan bantuan dari DPD KNPI Beltim dan Kepala Sekolah SMA Negeri I Gantung. Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada Ibunda Verrys, Normala. | Ans
Meski Dipelosok, SDN 1 Kalinanas Dibanjiri Prestasi

Meski Dipelosok, SDN 1 Kalinanas Dibanjiri Prestasi

Infodesaku | Kalinanas - Blora Sekolah Dasar Negri 1 Kalinanas merupakan sekolah plosok yang jauh dari pusat kota namun menyimpan segudang pertasi.

Desa Kalinanas Kecamatan Japah ini terletak di barat laut dari Blora kota. Desa ini berbatasan dengan Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang Dan Kabupaten Pati. Untuk sampai ke desa ini memerlukan waktu tempuh kurang lebih selama 30 menit karena berjarak 12 km dari kecamatan Japah.
Di Dunia pendidikan  sepak terjang sekolah dasar Negri 1 ini merupakan langganan juara dalam setiap kejuaraan - kejuaraan di bidang Tari yang diadakan di kabupaten blora, tak hayal nama SDN 1 Kalinanas ini patut di perhitungkan di dunia pendidikan untuk menjaga kelestarian budaya - budaya tarian nusantara.

" Masih banyak pekerjaan yang kami hadapi untuk terus membangun dan menanamkan rasa cinta tanah air dan bangga sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai beranekaragan kebudayaan tari yang perlu dilestarikan. Dengan adanya regenerasi di setiap murid sekolah dasar negeri 1 ini membuat prestasi dan langganan juara tidak akan surut di sekolah dasar ini. Dukungan dari orang tua murit yang terus memberikan supord serta turut andilnya kepala UPTD TK/SD Supriono merupakan kekuatan kami untuk melangkah " ungkap Sri Rusmiyati S.Pd kepada wartawan infodesaku di ruang kerjanya . 

        Dibawah kepemimpinan Sri Rusmiyati selaku kepala sekolah membawa perkembangan yang signifikan nampak pula dari bentuk bangunan yang masih nampak kokoh dan masih tercat rapi berkesan bahwa Sekolah dasar negri 1 kalinanas ini terawat apaik, berbagai bantuan yang di kucurkan pemerintah selama kurun waktu 3 tahun ini  benar - benar diterapak sungguh - sungguh bahkan terkesan ada pengembangan yang baik dalam penerapannya.
Senada juga yang di ungkapkan kepala UPTD Tk / Sd  Drs. Supriyanto " Kita hanya sebatas memantau dan memberikan motifasi untuk Sekolah Dasar Negri 1 kalinanas sama untuk semua sekolah dasar yang ada di kecamatan Japah ini, namun karna potensi yang ada serta dukukangan dan kerja keras para guru dan orang tua murid sekolah dasar negri 1 kalinanas yang gigih pantang menyerah ini yang menjadikan sekolah dasar negeri 1 Kalinanas ini berprestasi.
      Lebih lanjut lagi harapan kami, kami yang di plosok ini, pemerintah lebih memperhatikan kesejahtraan kami terutama guru yang masih bersetatus GTT dan PTT yang berprstasi seperti di Sekolah Dasar negri 1 kalinanas ini. Sehingga cita - cita kami yang ikut mensejahtrakan dan meningkatkan pendidikan nasioanal ini tidak menjadi slogan semanata namun menjadikan realita dalam pengapdian kami di dunia pendidikan" imbuh Sri Rusmiayati.| Aras.

Rabu, 12 November 2014
Lampion Buatan Warga Binaan PKK Mekarjaya yang Unik

Lampion Buatan Warga Binaan PKK Mekarjaya yang Unik

Infodesaku | Depok - Lampion buatan warga binaan usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K) PKK Mekarjaya mempunyai bentuk yang sangat lucu dan unik, membuat setiap yang melihat ingin memilikinya. Selain bentuknya yang lucu dan unik, warna yang dipilihpun cukup menarik perhatian.
“Kami membuat bentuk-bentuk dari tokoh kartun agar anak-anak senang melihatnya,” ujar Zaenab, warga RT. 10 / RW. 16 Kelurahan Mekarjaya, Selasa (11/11/2014) saat menerima tim Monitoring dan Evaluasi (monev) 10 Program Pokok PKK dan tim penilai lima lomba PKK Tingkat Provinsi Jawa Barat.

Untuk pembuatan lampionnya sendiri pertama-tama bulatan kepala kartun dicetak memakai balon, lalu balon tersebut diberi lem kayu yang banyak di seluruh balon. Lantas balon yang sudah dilem itu dibaluri benang sampai menutup seluruh permukaan balon. Apabila balon sudah tertutup benang, tinggal proses penjemuran dan penambahan ornamen mata, hidung, pita, dan lain sebagainya. Setelah semua selesai barulah dipasang kabel dan lampu hias.

“Kami bisa membuat lampion ini memakan waktu satu sampai dua hari, tergantung dari teriknya matahari karena berpengaruh terhadap proses pengeringan lem,” kata Zaenab.
Untuk harga jual, pengurus UP2K memberi harga empat puluh lima ribu sampai seratus ribu rupiah, tergantung dari besar kecilnya lampion yang dipesan. Namun, menurut Zaenab pembuatan lampion yang sudah berjalan ini masih terkendala dengan kurangnya pengetahuan tentang pemasaran sehingga produk yang dihasilkan belum maksimal menghasilkan uang.

Sementara itu, Nuraida salah satu tim penilai yang juga wakil ketua 3 TP PKK Jawa Barat, sangat mengapresiasi kreativitas warga binaan UP2K tersebut dan diharapkan kedepan bisa terus meningkatkan prestasi lagi.

“Saya sangat kagum dengan kreativitas ibu-ibu, harapannya bisa terus maju lagi usaha yang telah dilakukan,” kata Nuraida.

Selain lampion dipamerkan juga kudapan stick yang terbuat dari lele dan bit, minuman sehat jahe merah, abon lele, dan tas daur ulang. | YAS
Senin, 13 Oktober 2014
Aset Yang Terpendam Dikecamatan Japah

Aset Yang Terpendam Dikecamatan Japah

Infodesaku  | Blora - Potensi desa Tengger Kecamatan Japah Kabupaten Blora hingga sampai berita ini di publikasikan belum ada tangan trampil yang memolesnya dengan serius.
Terbukti dengan adanya penggunaan peralatan alat keseniaan yang masih sangat sederhana dana menggunakan kustum yang sanagat trasisionan yang cendrung apa adanya.
Kesenin ini merupakan kesenian asli dari arab. Bernafaskan Islam.Keberadaan seni hadrah yang tergabung dalam Ikatan Seni Hadrah Indonesia (ISHARI) semakin terpinggirkan oleh zaman. Seni pembacaan salawat yang diiringi dengan terbang (rebana) dan gerakan tarian dari puluhan laki-laki (rodat) sudah jarang ditemui di tengah kota. Keberadaanya lebih banyak didesa-desa yang masih membudayakan seni hadrah dengan para rodatnya.
Namun kesenian ini saat ini di kembangkan oleh warga desa tengger melalui kelompok pengajian yang ada di desa Tengger.
Untuk dapat merangkul penggemar dari kalangan muda maka kesenia ini mulai dicampur dengan perangkat musik modern, misalkan organ elektrik. Meskipun ditambah dengan organ elektrik akan tetapi perangkat tradisionalnya lebih dominan. Modifikasi ini semata mata untuk merangkul penggemar dari kalangan muda.Sedangkan lagu yang di bawakan merupakan lahu yang sedang trend saat ini digubah liriknya dengan menggunakan bahasa arab.
Sebagai Lurah desa Tengger Murdono mendorong dan memberi suport berupa penggantian peralatan yang sudah tua dan memberi akomodasi untuk kegiatan lomba. " Harapan Kita kedepannya aset desa ini akan mendapat donatur yang lebih bagus, sehingga personil yang bergabung di dalamnya  dapat mengembangkan talenta -talenta yang mereka miliki agar dapat lebih maju dan propesional untuk menambah penghasilan keluarga".Ujarnya | ARAS DOANG
Senin, 15 September 2014
Bobby: Tutup Ruang Gerak Pelaku Kejahatan dengan Razia Kos

Bobby: Tutup Ruang Gerak Pelaku Kejahatan dengan Razia Kos

Infodesaku | Blitung - Seiring perkembangan jaman dan jumlah penduduk dan pendatang semakin tumbuh di Kabupaten Belitung salah satu daerah yang berada di Propinsi BaBel dan rumah rumah kost pun menjamur akibat urbanisasi yang kadang kala dimamfaatkan oleh para pendatang untuk oknum yang berniat sembunyi di daerah ini.Sehingga geraknya harus dipersempit dengan cara penertiban.

Penertiban tempat kos dinilai efektif untuk menutup ruang gerak para pelaku kejahatan dari luar Belitung yang berniat bersembunyi di wilayah hukum Polres Belitung. Selain itu, pemerintah daerah juga dapat memantau data kependudukan masyarakat. Sehingga masyarakat yang tinggal di Belitung harus mempunyai legalitas kependudukan.

Hal itu disampaikan, Kapolres Belitung, AKBP Bobby P Marpaung kepada Media ini, Senin (15/9/2014) terkait ditangkapnya 6 orang pelaku kejahatan dari empat kasus berbeda di wilayah lain yang diamankan di wilayah hukum Polres Belitung.

Menurut Booby, adanya 6 orang pelaku kejahatan tersebut, tentunya hal ini menunjukkan Belitung sebagai tempat para pelaku kejahatan untuk bersembunyi dalam pelariannya.

"Hal ini juga perlu melibatkan Dukcapil, identitas pendatang harus jelas. Jangan-jangan dia pelaku kejahatan. Saya juga menghimbau masyarakat tidak sembarangan menerima kedatangan atau menampung penduduk asing, kecuali kalau dia memang saudara," imbau Bobby,kepada media ini.

Bobby P Marpaung juga meminta agar pemilik kos untuk kooperatif saat diadakan razia, selain itu juga berperan aktif untuk memantau identitas warga yang kos. Hal ini untuk menjaga Belitung agar selalu dalam kondisi aman, tertib dan nyaman.

"Kita bukan menghalangi warga pendatang untuk ke Belitung. Tapi karena untuk menciptakan suasana Belitung yang kondusif," jelasnya.

Masyarakat Belitung sangat merespon dan memberikan asprisiasi kepada Polres belitung atas adanya razia rumah kost kost ini dan sangat mengharapkan Belitung dapat mengurangi angka kejahatan. | ANDAMA SYK
Sabtu, 11 Januari 2014
no image

Istilah Sebutan Untuk Bupati

Infodesaku | News - Istilah "bupati" berasal dari bahasa Jawa, yang sendirinya berasal dari bahasa Sanskerta.

Dalam prasasti Telaga Batu, yang ditemukan di kampung tersebut dekat Palembang dan berisi pemujaan terhadap raja Sriwijaya, terdapat kata bhupati. Prasasti tersebut diperkirakan dari akhir abad ke-7 Masehi. Pakar prasasti Indonesia J. G. de Casparis menterjemahkan bhupati dengan istilah "kepala" (hoofd dalam bahasa Belanda)[2]. Kata bhupati juga ditemukan dalam prasasti Ligor, yang ditemukan di propinsi Nakhon Si Thammarat di Muangthai. Di abad ke-17, orang Eropa menyebut daerah tersebut dengan nama "Ligor". Prasasti ini mengandung tanggal 775 Masehi. Istilah bhupati digunakan untuk menyebut raja Sriwijaya.
Dalam bukunya Océanie ou cinquième partie du monde : revue géographique et ethnographique de la Malaisie, de la Micronésie, de la Polynésie et de la Mélanésie, ainsi que ses nouvelles classifications et divisions de ces contrées ("Oceania atau bagian dunia yang kelima : majalah geografi dan etnografi tentang Malaisia, Mikronesia, Polynesia dan Melanesia, dan klasifikasi dan divisi baru untuk kawasan tersebut"), penjelajah asal Prancis Gérard Louis Domeny de Rienzi (1834) mencatat istilah "bapati"[3].
Jabatan bupati dalam arti modern berasal dari masa awal kerajaan Mataram, pada masa Sultan Agung (bertahta 1613-45) menitip pengurusan daerah yang ditaklukkannya kepada orang yang dipercayainya. Saat itu nama pejabat tersebut adalah "adipati".
Di masa Hindia Belanda, para adipati disebut regent. Biasanya mereka dipilih dari kalangan priyayi. (*)
Selasa, 26 November 2013
Roadshow Promo "99 Cahaya di Langit Eropa ke IPB"

Roadshow Promo "99 Cahaya di Langit Eropa ke IPB"



Infodesaku | Bogor - Dalam rangka promo film “99 Cahaya di Langit Eropa”, penulis Hanum Rais dan Rangga Almahendra telah melakukan roadshow promo ke beberapa tempat, salah satunya adalah Institut Pertanian Bogor (IPB). Bedah buku dan roadshow kali ini dilaksanakan pada Minggu (24/11/2013) pukul 14.00 – 16.00 WIB di Gedung Grha Widya Wisuda, IPB, Bogor.

Rangga Almahendra selaku penulis menerangkan bahwa roadshowdi kampus IPB ini merupakan rangkaian roadshowyang terakhir. “Roadshow ini merupakan yang terakhir di IPB”, Jelasnya saat memulai acara tersebut. Selain Rangga Almahendra dan Hanum Rais, tampak hadir dalam acara ini antara lain Acha Septriasa, Alex Abbad, Guntur S, dan Asye.
Film “99 Cahaya di Langit Eropa” merupakan film yang menceritakan perjalanan pelajar yang bersekolah di Eropa, yang dengan tetap teguh mempertahankan keyakinannya yaitu Islam sebagai kepercayaannya ditengah kehidupan modern di Eropa. Buku ini juga menjelaskan bahwa Islam menjadi minoritas di Eropa. Hingga satu ketika Hanum Rais bertemu dengan perempuan islam asal Austria yaitu Fatma Pasha dan merencanakan untuk mengarungi jejak-jejak islam dari barat hingga ke timur Eropa.
Acha Septriasa dalam film ini berperan sebagai "Hanum Rais", sementara Abimana Aryasatya sebagai Rangga Almahendra. Film ini direncanakan akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 5 Desember 2013. (Fatma)
Jumat, 22 November 2013
PANCASILA SEBAGAI MUARA SENI DAN BUDAYA

PANCASILA SEBAGAI MUARA SENI DAN BUDAYA

Oleh: RM. Ramli J. Sasmita
Infodesaku | Seni adalah bahasa hidup yang universal lewatseni kitacurahkan isi kandungan pikiran dan perasaan ( Emosi ). Banyak pihak yang melihat perkembangan mental dan moral  masyarakat Indonesia terlebih lagi generasi muda sangat memperihatinkan, bahkan keprihatinan itu menjadi sangat nyata saat mana menelusuri pada apa yang terjadi dan dialami masyarakat, yaitu kemerosotan moral dan pergeseran budaya.
Yang paling menyedihkan lagi adalah jika kita kehilangan budaya yang merupakan jatidiri bangsa. Sekarang ini kita disuguhkan peda sebuah kenyataan yang memilukan yaitu sikap dan gaya hidup generasi muda.

Pemuda adalah agent of change ( agen perubahan ). Setiap perjuangan mustahil berhasil sukses tanpa keterlibatan pemuda, karna masa muda adalah masa yang sangat bernilai, penuh warna, syarat dengan makna. Masa muda tak akan pernah terulang untuk kedua kali segala minat, bakat, kemauan, kemampuan dan potensi berkumpul di dalamnya. Masa itulah kehidupan yang sebenarnya, dan tentunya masa itulah manusia butuh alat yang di gunakan untuk menunjukan arah yang harus di tuju dengan sebuah panduan kebenaran yang hakiki.

Pandangan kehawatiran diatas sangat beralasan, karna krisis yang di alami masyarakat kita sudah pada tataran krisis multidimensional, karna saling mengkait, di awali dari krisis moral, lalu merambah pada krisis ekonomi yang tak kunjung henti, maka dengan sendirinya akan berdampak pada krisis sosial, krisis kepercayaan dan krisis – krisis lainnya.

Tingkah generasi muda terkadang aneh, melewati norma – norma yang berlaku padahal seperti yang telah kita singgung di atas, kalau masa ini adalah masa yang menentukan prestasi masa ujian untuk menghadapi masa yang akan datang yang penuh dengan ombak kehidupan.

Kita dihadapkan pada sebuah pemandangan yang “ Ironis....“ sebuah generasi yang seharusnya menjadi tumpuan masa depan suatu bangsa dengan mengusung berjuta – juta harapan menggembirakan, tetapi bagaimana kenyataannya...? mayoritas pemuda hari ini terperosok dalam budaya yang menyesatkan, mereka terjebak oleh media dan sarana pemuas, hedonistis dan matrealistis mereka menggunakan masa muda dengan aktifitas tak bermakna, merusak diri dan menghancurkan potensi mereka terhempas menjadi generasi yang tak memiliki jatidiri.

Kita di paksa untuk mengakui betapa hebat dan dasyatnya pengaruh budaya asing yang mampu menjauhkan generasi muda dari budaya bangsanya. Apa yang kitadapatihariini? “Sekularisme”, “Liberalisme”, sampai kepada pengrusakan perilaku dan pola pikir. Apabila keadaan ini sudah sampai padatahapan krisis kepercayaan diri, maka eksistensi bangsa ini sedang dipertaruhkan. Kita sadari kenyataan hari ini tak lepas dari pengaruh seni yang sangat dipengaruhi oleh kreatornya.

Padatataran ini yang sangat mudah dan murah didapat adalah produk seni dalam bingkai audiovisual. Kreator seni (audiovisual) seakan tidak lagi mengindahkan komponen-komponen yang merupakan konstruksi dasar seni audiovisual, yaitu: rekreasi, kreasi, edukasi, dan edutainment. Boleh jadi pengingkaran komponen – komponen seni saat ini berawal dari kesalahan menghayati dan menerapkan konsep awal “seni adalah bahasa hidup yang universal”.Kesalahan inilah yang menjerumuskan.

Kita cermati karya seni yang marak di stasiun televisi dewasa ini sudah dapat dikatakan telah terjadi pergeseran nilai yang berakibat pada pergeseran moral dan berujung pada pergeseran budaya anak bangsa yang tujuannya adalah pengeroposan suatu bangsa. Dengan iming- iming popularitas maka para kreator tampil menjadi sekelompok “invaser laten” yang kehadirannya justru disambut sebagai “seorang pahlawan”, padahal cerita yang disuguhkan adalah pembelajaran kedengkian,

keculasan, sadistis, dangayahidup metropolis (glamour dandugem). Dengan mendalami masalah yang ada saat ini, maka sekaranglah waktu yang tepat untuk melakukan re-evaluasi terhadap proses terbentuknya (pembuatan) sebuah karya seni (audiovisual). “Melawan karya dengan karya” merupakan suatu konfigurasi sistematik yang serupa namun bertumpu pada dogma-dogma berkesenian. Dalam konteks berbangsa panduan hidup dan Dasar bernegara orang Indonesia adalah“ PANCASILA” yang sudah pasti menjadi Dasar melangkah pula bagi para pelaku seni dan budaya didalamnya.

Seperti seorang Reny Djayusman mengatakan, “Mari kita berdarah-darah dalam berkesenian”. Dedy Mizwar berkata, “Mari kita ciptakan masyarakat film Indonesia yang mengedepankan potret bangsa dengan segala  dimensi kehidupannya. Pernyataan dua sineas papan atas ini mengisyaratkan sebuah perjuangan panjang dan pentingnya para pelaku seni untuk berproses, untuk menjadi seorang seniman, dan perlu sebuah kejujuran dalam berkarya serta mengangkat cerita. Ini merupakan bukti bahwasanya kedua tokoh seni Nasional ini adalah sosok yang sangat mencintai Bangsanya, itu semua karna telah begitu dalamnya mereka memahami makna yang terkandung dalam “ PANCASILA “ Pertanyaannya sekarang adalah “ Sudahkah kita dapatkan para kreator saat ini seperti yang diharapkan oleh para maestro seni diatas?”

Maka antara kreator dan karya yang dihasilkannya seperti diuraikan diatas, didalamnya terkandung beberapa hal:
1.      Kemerdekaan berekspresi, atau “bebas” (tidak dibatasi saat menuangkan isi pikiran dan perasaan). Dalam kontek sini, seniman/ kreator tidak boleh ditunggangi oleh kepentingan lain, selain kepentingan karya seni itu sendiri. Tentunya dengan berpijak pada komponen-komponen seni (rekreasi, kreasi, edukasi, dan edutainment).

2.      Berhimpun, bersatunya top professional, bersatunya seluruh unsur terkait dalam upaya menghasilkan karya seni adalah mutlak harus dilakukan oleh para insan seni.

3.      Kekuan. Dalam kontek sini, seniman/kreatordi tuntut untuk memiliki kekuatan dalam bersikap. Seniman tidakboleh mengorbankan kekuatannya/idealisme sebagai sebuah profesi yang memiliki “kemerdekaan berekspresi” hanya karena ingin mendapatkan prestise, pengakuan dan popularitas. Sikap yang melawan penjajahan, tekanan dalam berkarya adalah sikap yang mendasari konstruksi seni yang ditopang oleh emat komponen dasar (rekreasi, kreasi, edukasi, edutainment). Seniman, sineas, atau kreator harus berani mengatakan “tidak” terhadap tekanan-tekanan yang berujung pada sebuah upaya melacurkan seni. Sikap para pelaku seni (seniman/sineas/kreator) yang kompromistis, sudah barang tentu menghasilkan karya-karya yang bersifat temporer, karena secara sadar mereka telah menyetujui sebuah upaya mereduksi ide briliannya hanya untuk kepentingan sesaat. Akibat fatal yang kita saksikan sekarang ini adalah “sebuah kenyataan” telah terjadi kemerosotan moral dan pergeseran budaya anak bangsa.

Setiap individu memiliki kewajiban yang sama yaitu untuk mengkampanyekan “ILMU, BUDAYA, AGAMA” dalam konteks berkesenian, serta mengedepankan sikap:

a.       Aspiratif, semua proses program berkesenian harus mengedepankan kepentingan umum.

b.      Komunikatif, semua rencana kegiatan, program seni dan berkesenian harus mampu membangun sebuah komunikasi.

c.       Kreatif, karya seni yang dihasilkan merupakan kreatifitas yang muncul dari kemampuan pribadi (dirisendiri) untuk menjamin keberhasilan sebuah karya.

d.      Inovatif, sebagai seorang pelaku seni harus mampu untuk selalu membuat terobosan-terobosan baru dalam karyanya.

Kreator dan karyanya seperti diuraikan diatas, akan dapat terwujud bila saja mereka menyadari jika apa yang dilakukannya akan dapat mempengaruhi sudut pandang orang lain sebagai penikmat. Maka mau tidak mau suka tidak suka para kreator harus rela mengikatkan diri dan diikat oleh satu dasar yang kuat, yang menyeluruh dan yang sudah sama-sama disepakati.

Dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang mengikat seluruh sendi-sendi kehidupan yang ada didalamnya, para pelaku seni dan budaya/para kreator adalah juga anak bangsa, warga masyarakat yang tidak akan bisa terlepas dari sebuah ikatan bebangsa dan bernegara, maka seluruh karyanya harus menjadi manifestasi dari Dasar Negara yaitu PANCASILA, karna pancasila adalah MUARA dari seni dan Budaya. (RM. Ramli J. Sasmita)
Minggu, 17 November 2013
Diskominfo Kabupaten Bogor Gelar Festival Teman 2013

Diskominfo Kabupaten Bogor Gelar Festival Teman 2013

Infodesaku ǀ Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) berusaha terus untuk mewadahi kreatifitas anak-anak, khususnya di bidang penyiaran dan broadcasting. Kegiatan lomba presenter radio dan televisi ini diikuti oleh sekitar 150 siswa-siswi dari seluruh Kabupaten Bogor.


Kali ini Diskominfo mengadakan Festival Teman Tahun 2013 yang diagendakan mulai tanggal 17 November hingga 1 Desember 2013. Agenda Festival ini, antara lain lomba presenter televisi dan radio pada 17 November, Lomba Video Animasi Iklan Layanan Masyarakat pada 24 November dan Festival Band pada 1 Desember, kegiatan ini berlangsung di Kantor Radio dan Televisi Tegar Beriman Kabupaten Bogor. 

Pada kesempatan kali ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor, TB Luthfie Syam yang secara langsung membuka lomba penyiar radio dan televisi mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan wadah kreativitas anak-anak Kabupaten Bogor yang harus diwadahi oleh Pemerintah, sehingga tentunya akan menghindari mereka dari hal-hal yang negatif seperti tawuran atau sebagainya.

"Saya ucapkan terima kasih kepada para peserta yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti ajang ini. Pemerintah Kabupaten Bogor akan terus berusaha mewadahi kreativitas anak-anak Kabupaten Bogor, karena kehadiran Radio dan Televisi Tegar Beriman bukan untuk dikomersialkan, tetapi untuk sarana dan prasana masyarakat Kabupaten Bogor guna menunjukkan keahlian dibidang broadcasting”, ujar Luthfie.

Luthfie juga menambahkan, bahwa untuk para pendidik yang ada di Kabupaten Bogor agar memanfaatkan kehadiran radio dan televisi Tegar Beriman sebagai sarana untuk menampilkan video-video atau apa pun kreativitas anak murid didik. “Kami siap menayangkannya, terlebih lagi bila ingin sekolah kalian diliput. Ketika ada kegiatan kalian tinggal datang langsung ke kantor UPT radio dan televisi Tegar Beriman Kabupaten Bogor”, tambahnya.

Sementara itu, Kepala UPT Radio dan Televisi Kabupaten Bogor, Muharom mengaharapkan, agar Festival Teman terus berjalan kedepannya, karena festival ini merupakan sarana bagi siswa-siswi dari Kabupaten Bogor untuk menerjemahkan apa yang dipelajari pada sekolah mereka.

“Berikan sesuatu yang terbaik untuk kalian dan juga untuk sekolah dan tentunya pada keluarga kalian, serta tingkatkan terus nilai sportivitas agar lomba ini dapat berjalan dengan lancar”, pungkas Muharom. (Andi)
Copyright © 2014 Desa Krocok All Right Reserved