Bogor Rangking Lima Rawan Bencana
INFODESAKU.COM-BOGOR-Berdasarkan Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI), Kabupaten Bogor masuk pada rangking ke-5 daerah paling rawan bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat ada 23 kecamatan yang termasuk pada kawasan rawan bencana. Hal ini dipaparkan Kepala BPBD Kabupaten Bogor Yos Sudrajat, pada loka karya Rencana Penanggulangan Bencana Daerah (RPBD) di ruang Serbaguna I, Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Cibinong, Selasa (10/9).
Yang berat, lanjutnya, adalah bencana kemanusiaan, bencana jenis ini akibat kemiskinan, akibat Kabupaten Bogor dijadikan penampungan migrasi. Perkelahian pelajar adalah salah satunya, ini juga harus dipikirkan dalam loka karya ini. Kita selaku aparat harus mampu membuat ketertiban di tengah masyarakat sehingga dapat mencegah terjadinya bencana kemanusiaan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat ada 23 kecamatan yang termasuk pada kawasan rawan bencana. Hal ini dipaparkan Kepala BPBD Kabupaten Bogor Yos Sudrajat, pada loka karya Rencana Penanggulangan Bencana Daerah (RPBD) di ruang Serbaguna I, Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Cibinong, Selasa (10/9).
“Berdasarkan indeks rawan bencana Indonesia, Kabupaten Bogor masuk peringkat ke-5 tingkat nasional daerah rawan bencana. Hal ini berarti upaya penanggulangan bencana harus dapat perhatian lebih serius. Sejak awal kita harus dibekali pemahaman pencegahan dini, selanjutnya kebijakan daerah harus berupaya mengarah pada program penanganan dan pencegahan bencana”, terangnya.
Yos menambahkan, hari ini kami akan pastikan, ada 9 lokasi rawan bencana yang akan kami relokasi. Namun selama ini aturan pertanahan masih jadi kendala, karena bukan termasuk belanja modal melainkan belanja barang dan jasa. Ini perlu ada pengkajian, kemudian paradigma kami rubah, dari awalnya bersifat rensponsif menjadi prefentif. Kini ada pengurangan resiko bencana, karena 80 persen bencana diakibatkan oleh manusia bukan oleh alam.
Mewakili Bupati Bogor, Asisten Kesejahteraan Rakyat, Dadang Irfan, mengatakan, pada dasarnya kuatnya komitmen kita mengembangkan potensi semua pihak mencegah dan menanggulangi bencana. Setiap kabupaten harus menyusun rencana penanggulangan bencana , ini adalah urusan kita semua, harus diupayakan dengan perencanaan yang terkoordinasi dan mengubah paradigma yang bersifat rensponsif menjadi prefentif.
“Kita juga harus menggarisbawahi, bahwa yang namanya bencana bukan hanya bencana alam tapi ada bencana kemanusiaan dan bencana sosial lainnya. Bencana alam, ada 23 kecamatan di Kabupaten Bogor yang rawan, dengan melakukan navigasi kita akhirnya punya peta bencana, ketika kita punya peta kita harus bisa diprediksi, saya berharap ada analisa seperti apa kejadian bencana di Kabupaten Bogor. Kecepatan dan ketepatan menjadi faktor penting untuk mencegah jatuhnya korban jiwa”, paparnya.
Yang berat, lanjutnya, adalah bencana kemanusiaan, bencana jenis ini akibat kemiskinan, akibat Kabupaten Bogor dijadikan penampungan migrasi. Perkelahian pelajar adalah salah satunya, ini juga harus dipikirkan dalam loka karya ini. Kita selaku aparat harus mampu membuat ketertiban di tengah masyarakat sehingga dapat mencegah terjadinya bencana kemanusiaan.
Sepanjang tahun 2011 hingga tahun 2013, BPBD Kabupaten Bogor mencatat bencana yang terjadi beberapa diantaranya, longsor, banjir, puting beliung, kebakaran, kekeringan dan gempa bumi. Olehkarenanya perlu penanganan menyeluruh dari semua pihak, selanjutnya loka karya dalam rangka penyusunan RPBD ini diikuti 100 peserta yang terdiri dari OPD, anggota Polres Bogor, anggota Kodim 0621/SK, LSM, Media, pihak Swasta, akademisi. Acara yang berlangsung dari pagi hingga sore ini diisi dengan tanya jawab dan diskusi kelompok. (*)
0 komentar:
Posting Komentar