Pemkab Garut Gelontorkan 150 juta untuk Normalisasi Anak Sungai Cimanuk
INFODESAKU.COM-GARUT-Pejabat Pelaksana Harian Bupati, Sekretaris Daerah Garut H Iman Alirahman,SH,M.Si mengatakan Pemerintah Daerah Garut segera mengucurkan dana sebesar 150 Juta untuk normalisasi anak sungai Cimanuk.
Dana dimaksud, diantaranya akan gunakan untuk membiayai sewa alat berat dan berbagai upaya pengerukan sungai sepanjang 4,2 KM dari blok Cilimus Kecamatan Bayongbong sampai blok desa kolot Kecamatan Cilawu.
Hal tersebut diungkapkan H Iman saat menerima audiensi Forum Masyarakat Peduli Pengariran (FMPP) dari empat desa di Kecamatan Cilawu, senin (02/9) di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut Jalan Patriot.
Sebagaimana dituntutkan warga dari empat desa di Kecamatan Cilawu yaitu Desa Mangkurayat, Sukahati, Mekarmukti dan Desa Kolot yang tergabung dalam FMPP, bahwa telah kurang lebih dari delapan tahun, setiap tahunnya debit air yang mengaliri wilayahnya terus mengalami penurunan. Dan dampaknya berpengaruh pada kemampuan petani menanam padi.
Diungkapkan ketua FMPP Iip D Sulaeman, penurunan debit air tersebut akibat sedimentasi dan pengaturan yang tidak berjalan baik. Bila pengerukan tidak secepatnya dilakukan, maka kesulitan air tidak hanya menjadi kendala di wilayah tersebut melainkan akan menggangu pengairan di wilayah hilir lainnya.
Iip juga berharap, pengaturan air berjalan baik, banyak kasus terjadi debit air berkurang ke daerah hilir akibat banyaknya petani perorangan yang mengaliri sawahnya sendiri dengan cara membobol saluran sungai tanpa mempedulikan petani yang laiinya. Kami berharap pemerintah secepatnya melakukan normalisasi saluran irigasi ini. (*)
Hal tersebut diungkapkan H Iman saat menerima audiensi Forum Masyarakat Peduli Pengariran (FMPP) dari empat desa di Kecamatan Cilawu, senin (02/9) di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut Jalan Patriot.
Sebagaimana dituntutkan warga dari empat desa di Kecamatan Cilawu yaitu Desa Mangkurayat, Sukahati, Mekarmukti dan Desa Kolot yang tergabung dalam FMPP, bahwa telah kurang lebih dari delapan tahun, setiap tahunnya debit air yang mengaliri wilayahnya terus mengalami penurunan. Dan dampaknya berpengaruh pada kemampuan petani menanam padi.
Diungkapkan ketua FMPP Iip D Sulaeman, penurunan debit air tersebut akibat sedimentasi dan pengaturan yang tidak berjalan baik. Bila pengerukan tidak secepatnya dilakukan, maka kesulitan air tidak hanya menjadi kendala di wilayah tersebut melainkan akan menggangu pengairan di wilayah hilir lainnya.
Iip juga berharap, pengaturan air berjalan baik, banyak kasus terjadi debit air berkurang ke daerah hilir akibat banyaknya petani perorangan yang mengaliri sawahnya sendiri dengan cara membobol saluran sungai tanpa mempedulikan petani yang laiinya. Kami berharap pemerintah secepatnya melakukan normalisasi saluran irigasi ini. (*)
0 komentar:
Posting Komentar