Masyarakat Jenuh Dengan Pemberlakuan One Way di Puncak Bogor
Hal inisampaikan Koordinator FMKP Bogor, Edison, usai melakukan audien dengan Kapolres Cisarua Bogor, Rabu (9/10/2013).
Disinggung soal solusi yang ditawarkan, Edison mengatakan tidak akan memberikan solusi pihak kepolisian dalam mengurangi kemacetan di jalur Puncak masih menerapkan sistem one way pada hari libur, khususnya Sabtu dan Minggu, yang masih menuai pro dan kontra dari masyarakat.
Diharapkan Pemerintah Kabupaten bogor bersama pihak Kepolisian lebih pro aktif dalam berinovasi dalam memecahkan permasalahan lalu lintas di jalur selatan Bogor ini. "Mulai dari pembenahan dan pelebaran jalur utama maupun jalan alternatif," tegas Edison, Rabu (9/10/2013).
Edison menyebutkan, jalur alternatif bisa dibangun di area Ciawi, Pasir Angin, Megamendung dan jalur alternatif Citeko, Cibeureum, Tugu. Termasuk jalur Pasar Cisarua, Simpang Safari dan Warung Kaleng. "Ini harus menjadi solusi melalui pelebaran jalan di jalur - jalur tersebut," katanya lagi.
Kapolsek Cisarua berjanji akan menjembatani aspirasi masyarakat dengan harapan dapat tercapai solusi kemacaten arus lalu lintas di jalur wisata Puncak Bogor. (cj)
CATATAN PRIBADI
BalasHapusOleh SUKMA
MENINDAKLANJUTI PERNYATAAN SIKAP KOMUNITAS MUSLIM JALUR PUNCAK DI HADAPAN KASATLANTAS POLRES BOGOR “MEMBEKUKAN SEMENTARA KEBIJAKAN ONE WAY” TANGGAL. 6 OKTOBER 2013 DI MASJID HARAKATUL JANNAH - GADOG, SELANJUTNYA TANGGAL 9 OKTOBER 2013 KAPOLRES BOGOR MENGUNDANG KAMI KE POLRES BOGOR UNTUK MEMBAHAS HAL TERSEBUT, SEBAGAI BERIKUT :
1. PADA DASARNYA KEINGINAN MAYORITAS MASYARAKAT UNTUK TIDAK ADA ONE WAY DI JALUR PUNCAK DIAKUI OLEH KAPOLRES BOGOR BAHKAN DI TEGASKAN 100% BELIAUPUN TIDAK MENGINGINKAN ONE WAY, ARTINYA SANGAT MEMAHAMI KONDISI DI MASYARAKAT.
2. KAPOLRES BOGOR 100% MAU MEMENUHI PERNYATAAN SIKAP KOMUNITAS MUSLIM JALUR PUNCAK “MEMBEKUKAN SEMENTARA KEBIJAKAN ONE WAY” TETAPI SEBAGAI UJI COBA DAN BUKAN MEMBEKUKAN PERMANEN, ARTINYA UNTUK MEMBUKTIKAN MANA YANG LEBIH BAIK, ADA ONE WAY ATAU TIDAK ADA ONE WAY.
3. DENGAN BERBAGAI PERTIMBANGAN, SARAN DAN MASUKAN DARI PARA TOKOH YANG HADIR, PADA INTINYA SEMUA PIHAK MENGAKUI BAHWA POKOK MASALAH KEBIJAKAN ONE WAY KARENA INPRA STRUKTUR JALAN RAYA PUNCAK TIDAK SEBANDING DENGAN VOLUME ARUS KENDARAAN DARI TAHUN KE TAHUN YANG SELALU MENINGKAT SEHINGGA JIKA TIDAK ADA KEBIJAKAN ONE WAY TINGKAT RESIKONYA DIMUKINKAN AKAN LEBIH MERUGIKAN MASYARAKAT JALUR PUNCAK, MAKA KESIMPULANNYA ADALAH;
• KEBIJAKAN ONE WAY HANYA DIBERLAKUKAN PADA HARI SABTU DAN HARI MINGGU KECUALI DALAM KONDISI KHUSUS YANG SIFATNYA KEPETINGAN NEGARA; HARI SABTU 1 X ONE WAY YAITU KE-ARAH PUNCAK JAM 08.00 – 11.00 WIB (MAKSIMAL 3 JAM) DAN HARI MINGGU 2 X ONE WAY YAITU KE-ARAH PUNCAK JAM 8.00 – 11.00 WIB (MAKSIMAL 3 JAM), KE ARAH JAKARTA JAM 15.00 – 19.00 WIB MAKSIMAL 4 JAM).
• MENGAKOMODIR KESULITAN MASYARAKAT DALAM KONDISI KHUSUS SEPERTI SAKIT, KAPOLRES BOGOR AKAN MENYEDIAKAN 2 UNIT MOBIL AMBULANCE SEHINGGA KEBIJAKAN ONE WAY DIHARAPKAN TIDAK MENGGANGGU KEPENTINGAN MASYARAKAT TERSEBUT.
• AKAN MENGADAKAN SEMINAR ATAU NGOBROL BARENG ANTARA PARA PEMANGKU KEBIJAKAN DI KABUPATEN BOGOR DENGAN MASYARAKAT KHUSUSNYA DI KAWASAN PUNCAK.
KESIMPULAN TERSEBUT, MUNGKIN SAJA BELUM DAPAT MEMUASKAN SEMUA PIHAK KARENA SIFATNYA SUBJEKTIF SESUAI DENGAN KEPENTINGANNYA MASING-MASING; NAMUN PERLU DI APRESIASI POSITIF KEARIFAN KAPOLRES BOGOR MAU MEMBUKA DIRI DENGAN SEGENAP LAPISAN MASYARAKAT UNTUK DUDUK BERSAMA MENYELESAIKAN MASALAH KEMACETAN DI JALUR PUNCAK.
KHSUSUS BAGI PARA SOPIR ANGKOT YANG MUNGKIN MERASA TIDAK PUAS, BISA SAJA MEMINTA WAKTU UNTUK BERTEMU DENGAN KAPOLRES MELALUI KASATLANTAS, SAYA YAKIN DAN PERCAYA BAHWA KAPOLRES BOGOR AKAN MEMPERTIMBANGAN SEMUA ELEMEN MASYARAKAT. SEHINGGA TIDAK PERLU MENYAMPAIKAN ASPIRASI DENGAN AKSI DEMO YANG BERMUARA PADA KAMTIBMAS.