Hasil Tes Sulbar-Mamuju Tiba di Jakarta Hanya Matra Menginapkan Hasil Tes Di Kantor BKDD.
Infodesaku,Sulbar — Seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) honorer K2 se Sulbar berlangsung serentak, Minggu 3 November 2013. Pemprov Sulbar dan seluruh kabupaten se Sulawesi Barat menggelar ujian sesuai agenda. Namun masing-masing daerah tidak serentak membawa hasil ujian ke panitia pusat di Jakarta.
Contoh-Nya : Di Matra, Panitia lokal menginapkan hasil ujian di sekretariat BKDD Kabupaten Mamuju Utara. Lembar jawaban komputer (LJK) dipastikan baru terkirim ke Jakarta pagi tadi dengan dikawal oleh 3 Orang Anggota DPRD Mamuju Utara, Ada Apa...??? .
Menurut Kepala BKDD Kabupaten Mamuju utara “Kendala yang kami hadapi, lembaran jawaban hasil ujian K2 ini belum bisa dikirim langsung. Insyah Allah besok pagi baru kami kirim melalui Bandara Mutiara Palu,”
Terhadap kendala ini, BKDD mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, dan mendapat pengawalan dari unsur Polri serta kalangan LSM dan wartawan.
Berbeda dengan Pemantauan Wartawan Dikabupaten Mamuju Utara, perlu dipertanyakan LSM dan wartawan Mana.....??? Hal ini perlu dipertanyakan karena bisa saja hanya segelintir wartawan saja karena mereka diduga punya kepentingan Atau menerima "Amplop" Agar kasus Kecurangan dapat ditutupi.
Hingga Perlu dipertanyakan mengapa Ada Dua Kali pengiriman, Pertama dikirim Pagi Hari dan Kedua sore hari tadi,(Selasa,5/11/2013)
ungkap" Badaruddin.
Seleksi CPNS honorer K2 Matra menggunakan 135 ruangan dari 17 sekolah. Dari pantauan Radar Sulbar, ujian berlangsung aman dan lancar.
Sedangkan Pemprov Sulbar hanya lewat darat langsung ke Makassar, besok pagi baru bisa diterbangkan ke Jakarta karena pesawat terakhir berangkat jam 09.00 malam, itu kita tidak bisa kejar,” papar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulbar Ansar Nur Hasanuddin kepada Radar Sulbar, tadi malam.
BKD menjamin tidak akan ada pihak yang berbuat curang, dalam perjalanannya, dokumen tersebut mendapat pengawalan dari inspektorat dan petugas kepolisian Mamuju. “Memang tidak boleh bermalam karena begitu SOP-nya dari pusat,” imbuh Ansar via ponselnya.
Ujian terhadap 655 honorer K2 Sulbar berlangsung di tiga lokasi. Yakni, gedung SMK Rangas Mamuju, SD Inpres Karema Mamuju dan SD 2 Karema Mamuju. Dalam pelaksanaannya, setiap ruangan maksimal diisi 20 orang.
Selanjutnya, peserta tinggal menunggu hasil ujian yang akan dikeluarkan pemerintah pusat bulan depan. “Semua berjalan lancar, tes kompetesi dasar maupun tes kompetensi bidang. Tidak ada kendala berarti,” terangnya.
Jadwal pengumuman sendiri sudah ditentukan bakal serentak pada pertengahan Desember mendatang. Setelah pelaksanaan ujian, sambung Ansar, itu sudah wewenang pusat.
Sejauh ini, belum ada informasi mengenai jumlah jatah CPNS K2 untuk Sulbar. Pastinya, dari 620.000 honorer yang terdaftar di seluruh Indonesia, tahun ini pemerintah pusat akan mengangkat sebanyak 109.000. Selanjutnya, pada 2014, sebanyak 100.000 orang.
Pelaksanaan tes CPNS bagi honorer K2 Mamuju diwarnai keluhan para peserta saat berhadapan dengan 180 butir soal untuk Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Tes Kompetensi Bidang (TKB).
Tingkat kesulitanya dinilai sangat tinggi. Bahkan mereka banyak yang tidak paham maksud pertanyaan dalam tes.
Kepala BKDD Mamuju Sahari Bulan membenarkan hal itu. Ia mengaku kewalahan meladeni pertanyaan honorer yang meminta penjelasan mengenai maksud soal. “Makanya saya tadi langsung menyampaikan masalah ini kepada perwakilan BKN (Badan Kepegawaian Negara, red) dan mereka melihat sendiri bagaimana keluhan honorer K2 kita dalam menjawab soal,” kata Sahari Bulan usai memantau pelaksanaan tes.
Contoh soal yang dianggap sulit, lanjut Sahari Bulan, pertanyaan yang menggunakan simbol simpoha dengan kode tertentu. Selain itu, honorer K2 juga banyak yang mengeluh tak bisa menjawab TKD untuk pertanyaan matematika.
“Makanya tadi saya sampaikan ke pihak BKN kemungkinan yang membuat soal ini adalah orang teknisi, sementara honorer kita orang lapangan. Jadi antara pengalaman mereka dengan soal yang diajukan tidak nyambung,” imbuhnya. Terpisah, Bupati Mamuju Suhardi Duka berharap kepada honorer K2 yang tidak lulus tahun ini agar bersabar.
“Kalau tidak lulus jangan menyesali siapa-siapa, tapi tetap berdoa kepada Tuhan mudah-mudahan tahun berikutnya bisa menjadi PNS. Sebab jumlah honorer K2 kita saat ini mencapai angka tiga ribu dan itu tidak mungkin akan lulus semua, ini akan bertahap,” kata Suhardi saat memantau pelaksanaan tes honorer K2.
Dalam kesempatan itu, Suhardi menjamin proses penentuan kelulusan honorer K2 tidak akan ada praktek calo dan joki. “Kalau ada calo dan itu yang melakukan PNS maka saya akan memberikan sanksi tegas. Oleh karenanya saya berharap proses tes ini dapat berjalan secara okjektif,” kata Suhardi Duka.
Dari lain sisi, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Sulbar Gillbert August menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan seleksi CPNS honorer K2 se Sulbar, pihaknya melakukan pengawasan dengan mencatat aduan yang masuk.
Itu akan menjadi laporan tertulis BPKP kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Jakarta.
“Dalam pantuan kami, beberapa sekolah di Mamuju berjalan dengan baik, namun ada masalah di Kementerian Agama Sulbar tentang keterlambatan pelaksanaan ujian,” papar Gillbert August.
Dikatakan, ujian terlambat selama 15 menit. Pelaksanaan ujian juga dianggap tidak kondusif meski ada kontrol dan pengawasan dari pelaksana lokal.
Kondisi ini akan menjadi bahan laporan langsung BPKP Sulbar kepada BPKP pusat, BKN dan Menpan. Dalam laporan tersebut, akan dilampirkan narasi dan beberapa foto. “Di Kanwil itu, kita akan lihat seperti apa hasilnya nanti,” sambung Gillbert. Secara umum, sambungnya, pelaksanaan ujian bago honorer K2 untuk Sulbar dan Mamuju dinilai berlangsung sesuai SOP.
0 komentar:
Posting Komentar