Kualitas Huntara Senilai 800 Juta “Dipertanyakan”
Kepergian para penghuni rumah sementara bukan tanpa sebab, hal itu disebabkan adanya kerusakan sebanyak 22 unit Huntara dan kini Hunian Sementara yang dihuni oleh 36 kepala Keluarga dengan jumlah jiwa 125 itu ditinggal penghuninya. Ucap Supirta selaku Kepala Desa Sukaraksa saat diwawancara.
Lebih lanjut dirinya berharap sebanyak 13 rumah rusak ringan dan rusak berat sebanyak 9 rumah pasca ambruknya dibulan April 2014 lalu, hingga kini pemkab bogor belum juga memberikan perhatian kepada kami.
Memang kami akui setelah kemi laporkan ambruknya bebrapa Huntara langsung mendapatkan peninjauan dari BPBD (badan penanggulangan bencana daerah) Kab. Bogor, namun kejelasan perbaikan belum ada, padahal anggaran untuk membangun huntara pada saat itu anggarannya tidak kecil, bayangkan saja nilainya mencapai 800 juta.
Dinas Perumahan dan pemukimanpun belum ada yang datang, dan kini warga yang mendiami huntara harus pindah lagi ketempat asalnya (lokasi longsor.red) yang dulu, padahal lokasi yang lama belum tentu bisa menjamin keamanannya. Ucap Pirta cemas.
Berbagai kalangan mempertanyakan langkah konkrit Pemkab Bogor terkait langkah-langkah nyata pasca ambruknya beberapa bangunan Huntara di Desa Sukaraksa itu, seharusnya Pemkab Bogor melalui Dinas-dinas terkait segera memberikan pelayanan, jangan samapai persoalan ini dibiarkan berlarut –larut, apalagi ini menyangkut hak atas hidupnya masyarakat Juga Jembatan.
Dengan nilai Anggaran Pembangunan Hunian Sementara senilai 800 Juta itu seharusnya bangunannyapun sepadan, tapi jika dilihat dari kondisinya bangun tersebut sungguh tidak layak. | YAS
0 komentar:
Posting Komentar