Breaking News
Loading...
Sabtu, 09 November 2013

COMMUNITY BASED TOURISM (CBT) (Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat) di KABUPATEN BOGOR

Bambang Sumantri, S.Sos
(generasi Pleestari senibudaya ) GPSB.
Persatuan Pedalangan Indonesia Kab. Bogor
Infodesaku-Bogor-Trend/perkembangan pariwisata dunia saat ini adalah pembangunan pariwisata yang berbasis masyarakat, untuk itu masyarakat didorong untuk mengenal potensi dirinya  seperti Lingkungan alam (pegunungan, sawah, lading, perkebunan, perikanan, dll), Keseharian (gaya hidup, adat istiadat, seni budaya), Arsitektur tradisional (rumah tinggal, rumah ibadah, bangunan bersejarah,dll)
Dapat dijadikan sebagai asset pariwisata dan menjadi sasaran kunjungan wisatawan (destinasi).
Oleh karena itu masyarakat dalam kelembagaan desa wisata tidak lagi sebagai obyek tetapi sudah sebagai pelaku pariwisata. Ada beberapa Desa di Kabupaten Bogor merupakan kawasan desa penyangga (Bufferzone) 2 Taman Nasional (Taman Nasional Gede Pangrango dan Taman Nasional Halimun Salak) dan beberapa desa diantaranya memiliki kekayaan asset pariwisata yang dapat ditingkatkan menjadi desa wisata sebagai modal pengembangan pariwisata berbasis masyarakat/model kampong konservasi.

Desa wisata, merupakan bukti peranserta masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan. (di inisiasi dan di kelola oleh masyarakat) dan hasilnya dirasakan serta dinikmati oleh masyarakat itu sendiri dalam hal ini tentunya sudah seharusnya Pemerintah (Disbudpar), mendorong/memfasilitasi tumbuhnya kreatifitas masyarakat baik dalam kelembagaan, produk wisata desa, dan pasar.
Jika seluruh jajaran Dinas Pemkab Bogor memfasilitasinya maka akan berdampak positif bagi masyarakat serta akan mendorong/mewujudkan peran serta masyrakat dalam pembangunan kepariwisataan, dan tidak terlepas dadi harapan Desa wisata menjadi desa swasembada/desa yang mandiri.
Pembangunan desa wisata akan memiliki dampak positif antara lain Desa sebagai sumber penyedia tenaga kerja dan lapangan kerja, Mencegah urbanisasi, Peningkatan gender, Peningkatan dan pelestarian lingkungan alam dan budaya dan Desa sebagai sumber pendapatan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

EKOWISATA DESA
Pembangunan yang Berpihak Kepada Masyarakat Desa

Ekowisata adalah trend pariwisata dunia saat ini, merupakan pariwisata yang bertanggung jawab (responsible tourism).
Oleh karena itu ekowisatawa adalah orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan/konservasi, pemberdayaan masyarakat, dan ekonomi serta edukasi.
Jadi, ekowisata disamping tujuan, juga merupakan   yaitu Pemerintah Daerah, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat itu sendiri, yang dilakukan secara terpadu. Namun pada intinya adalah keinginan masyarakat mengoptimalkan sumber-sumber daya setempat termasuk pariwisata yang dikelola secara mandiri.
Tentunya masyarakat diberikan pengertian/pemahaman tentang pariwisata.
Barangkali bisa dimulai dari kelompok kecil, misalnya, pelan-pelan dan nantinya dapat menyebar menjadi contoh bagi teman-temannya/tetangganya.
Bersedia menerima tamu (wisatawan) untuk menginap di rumahnya, menjadi teman menikmati suasana lingkungan desa dan menampilkan kesenian dan menyajikan makanan khas desa adalah contoh kongkrit yang sederhana.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berdiri paling depan/berfungsi sebagai “koordinasi derajat tinggi” menggandeng para pihak yang turut membangun/mengembangkan desa wisata, seperti :

~ PHRI (Perhimpunan Hotel & Restoran
    Indonesia) – Bogor.
    Memberikan penyuluhan/pelatihan    
    tentang cara menata kamar dan ru
    mah, memasak dan menyajikan ma
    kan/minum, mencuci, dan lainnya.
~ ASITA (Association of Indonesia
   Travel Agency) – Bogor. Menyusun  
   dan memasarkan produk/paket wisata
   desa, bisa dimulai dari optional tour
   (tur tambahan)
~ HPI (Himpunan Pramuwisata Indone
    sia) – Bogor. Memberikan penyulu
    han/pelatihan pemanduan.

Bagaimana fungsi pemerintah?
Secara umum Pemerintah Daerah berfungsi sebagai pendorong/fasilitator untuk mensinergikan program kegiatan desa.

Beberapa Instansi yangterkait dengan pembangunan ekonomi desa antara lain, Kantor Koperasi, BPMKS, Dinas Pertanian dan Kehutanan, Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Perindustirian dan Perdagangan, dan Perhutani.
Proyek Pemerintah di desa tidak boleh dipaksakan, apalagi bila terkesan memanjakan masyarakat perlu dihindari.Usahakan proyek tersebut yang terkait dengan pariwisata desa bersifat stimulant saja. Seperti, MCK, jalan lingkungan, dan lain-lain. Kegiatan pariwisata desa adalah merupakan kegiatan yang padat karya, akan melibatkan banyak orang antara lain :  
a. Penyediaan tenaga pemanduan untuk: Menikmati suasana lingkungan desa, Berbagai aktifitas pertanian (membajak sawah, tanam padi, berkebun, dll), Memancing, mengembala hewan ternak,  Dan aktifitas di desa lainnya.

b. Peningkatan Gender
Kaum ibu/perempuan turut berperan, antara lain dengan kegiatan penataan kamar, laundry, memasak dan menghidangkan makan/minum, bahkan dapat mengajarkan cara-cara memasak dengan system tradisional kepada tamu-tamu yang dating.

c. Peningkatan apresiasi kesenian setem
    pat. Dari itu semua, hal yang sangat
    penting dari keberadaan desa wisata  
    adalah karena desa dapat sebagai:
    Penyedia tenaga kerja dan lapangan
    pekerjaan, Terdapat peningkatan
    kualitas lingkungan, Peningkatan gen
    der, Mencegah urbanisasi dan Sumber
    pendapatan dan penghasilan ekonomi
    desa.

oleh karna it kabupaten bogor sangat memiliki poetensi kunjungan wisata yang cukup besar satu dalam kajian wisata alam, dalam kajian sejarah perkembangan peradaban manusia dalam kajian potesni kreativitas seni budaya namun sangat di sayangkan masih memiliki kelemahan dimana masih rendahnya dalam pengawasan dan manegerial pemerintahan untuk menggali potensi dengan merefitalisasi unsur unsur pendukung pariswisata seperti seni budaya makanan khas dan kerajinan. selain itu perlu ada kerjasama yang ril dalam mengelola tata kepariwisataan yang berkaitan akomodasi dan sarana publik yang kaitan dengan pemenuhan para wisatawan atau pelancong, ini semua dikarenakan keterbatasan jangkauan pemerintah untuk mengelola managerial kepaiwisataan maka sudah saatnya pemerintah kabupaten bogor untuk menggandeng pihak ketiga yang juga konsen dalam pengembangan potensi pariwisata dan budaya guna membantu menggenjot pendapatan daerah guna membangun wilayah bogor dengan area yang luas dan berpotensi ini sangat sayang kalau tida dikelola dan diolah sebaik mungkin bahkan kabupaten Bogor dalam hal ini BOGOR akan menajadi daya tarik dan akan memberiakn suasana sepert di bali. untuk itu jalan satu satunya untukmengufaikan dan mewujudkan semua itu perlu kejasama yang sinergis sehingga sangat perlu di didiriakn BUMD PARIWISAA di Kabupaten Bogor. (Red)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 Desa Krocok All Right Reserved