Poto :  http://www.beritabogor.com /2013/08/ sejumlah-jalan-lingkungan-di-bogor.html

INFODESAKU.COM-CIGOMBONG-BOGOR - Kondisi Jalan lingkungan di kabupaten Bogor semakin rusak
Perbaikan jalan Cisalada - Cibadak kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor baru dilaksanakan belum lama ini. Hal ini diungkap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Garda Republik.
Pihaknya mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Cibinong untuk segera melakukan penyidikan ke lokasi proyek pemeliharaan Jalan Cibadak-Cisalada di Kecamatan Cigombong.
Dugaan adanya pekerjaan yang asal jadi olehCV.DIP (korps Adhiyaksa), dalam pelaksanaan pengerjaan proyek dengan anggaran sebesar Rp1.787.500.000.00, saat ini kondisinya sudah kembali rusak.
Sekjen LSM Garda Republik, Rahmat Kartolo menilai, pelaksanaan pengerjaan pemeliharaan Jalan Cisalada-Cibadak dengan panjang lebih dari 3 kilometer diduga telah terjadi pengurangan volume ketebalan.
Dengan kondisi jalan yang sudah rusak lagi, padahal belum satu bulan proyek tersebut selesai dikerjakan. "Kalau melihat di lokasi proyek, faktor kembalinya rusak jalan itu karena kurang tebalnya aspal," ujarnya kepada wartawan, kemarin.
Selain itu, kata Rahmat, dari spek teknis pengerjaanyapun terindikasi menyalahi aturan. Sehingga, proyek yang menelan biaya miliaran bersumber dari duit rakyat itu, tidak tahan lama. "Aneh saja, jalan yang baru selesai dibangun sudah berlubang dan rusak lagi. Pasti pengusaha sudah menyalahi spek dalam pengerjaannya,," paparnya.

Dilokasi berbeda, Jalan lingkungan di kawasan Pamijahan kabupaten Bogor juga menyerupai kubangan kerbau. Janji Pemerintah Kabupaten Bogor akan memperbaiki jalan ini ternyata hanya isapan jempol belaka.
Pemandangan jalan rusak di wilayah kabupaten Bogor juga dapat dijumpai di hampir setiap pelosok wilayah utara, timur dan tengah.
Sementara, Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Haikal Kurdi menyatakan, pihaknya sudah berulang kali disetiap ada kegiatan rapat koordinasi antara legislatif dengan eksekutif membahas persoalan proyek jalan, harus memperhatikan drainase. Kenapa, karena bila proyek jalan tanpa didukung pembangunan drainase, kondisinya tidak akan lama.
"Seharusnya, saat proyek jalan akan dilakukan pengerjaan, drainase atau saluran airpun harus diperbaiki. Selama ini, salah satu faktor terjadinya kerusakan jalan, lebih kepada tidak lancarnya saluran air, sehingga air mengenang dan merusak jalan," ungkapnya saat dihubungi. (*)